Perkembangan Teknologi Memori Internal
Memory internal adalah memori yang terpasang langsung pada motherboard. Pengelompokan dari memory internal terbagi atas :
§ Read Only Memory (ROM)
Berfungsi untuk menyimpan berbagai program yang berasal dari pabrik.
Sesuai dengan namanya, ROM (Read Only Memory), maka program yang
tersimpan didalam ROM,hanya bisa dibaca oleh para pemakai.
§ Random Access Memory (RAM), merupakan bagian memory yang bisa digunakan oleh para pemakai untuk menyimpan data dan program.
Jika
dicermati, perkembangan memori mengarah pada peningkatan kemampuan
memori dalam mengalirkan data baik dari dan ke prosessor maupun
perangkat lain. Baik itu peningkatan access time maupun lebar bandwidth
memori.
Selain
itu, peningkatan kapasitas memori juga berkembang. Jika dulu, dengan
sistem 8088, memori 1MB dalam satu keping memori sudah sangat mencukupi,
kini bahkan beberapa perusahaan membuat kapasitas memori sebesar 2GB
dalam satu kepingnya. Yang tidak kalah berkembang adalah adanya
kecenderungan penurunan tegangan kerja yang dibutuhkan oleh memori untuk
bekerja secara optimal.
Perkembangan RAM (Random Access Memory)
· R A M
RAM yang merupakan singkatan dari Random Access Memory
ditemukan oleh Robert Dennard dan diproduksi secara besar – besaran
oleh Intel pada tahun 1968, jauh sebelum PC ditemukan oleh IBM pada
tahun 1981. Dari sini lah perkembangan RAM bermula. Pada awal
diciptakannya, RAM membutuhkan tegangan 5.0 volt untuk dapat berjalan
pada frekuensi 4,77MHz, dengan waktu akses memori (access time) sekitar 200ns (1ns = 10-9 detik).
· D R A M

· FP RAM
Fast Page Mode
DRAM atau disingkat dengan FPM DRAM ditemukan sekitar tahun 1987. Sejak
pertama kali diluncurkan, memori jenis ini langsung mendominasi
pemasaran memori, dan orang sering kali menyebut memori jenis ini “DRAM”
saja, tanpa menyebut nama FPM. Memori jenis ini bekerja layaknya sebuah
indeks atau daftar isi. Arti Page itu sendiri merupakan bagian dari memori yang terdapat pada sebuah row address.
Ketika sistem membutuhkan isi suatu alamat memori, FPM tinggal
mengambil informasi mengenainya berdasarkan indeks yang telah dimiliki.
FPM memungkinkan transfer data yang lebih cepat pada baris (row) yang sama dari jenis memori sebelumnya. FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga 66MHz dengan access time sekitar 50ns. Selain itu FPM mampu mengolah transfer data (bandwidth) sebesar 188,71 Mega Bytes (MB) per detiknya. Memori FPM ini mulai banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 286, 386 serta sedikit 486.
· EDO RAM

Memori EDO DRAM banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 486 dan kompatibelnya serta Pentium generasi awal.
· SDRAM PC66

Dengan kemampuannya yang terbaik saat itu dan telah diproduksi secara masal, bukan hanya oleh Kingston
saja, maka dengan cepat memori PC66 ini menjadi standar memori saat
itu. Sistem berbasis prosessor Soket 7 seperti Intel Pentium klasik (P75
– P266MMX) maupun kompatibelnya dari AMD, WinChip, IDT, dan sebagainya
dapat bekerja sangat cepat dengan menggunakan memori PC66 ini. Bahkan
Intel Celeron II generasi awal pun masih menggunakan sistem memori SDRAM
PC66.
· SDRAM PC100

Dengan menggunakan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC100 mempunyai access time sebesar 8ns, lebih singkat dari PC66. Selain itu memori PC100 mampu mengalirkan data sebesar 800MB per detiknya.
Hampir
sama dengan pendahulunya, memori PC100 telah membawa perubahan dalam
sistem komputer. Tidak hanya prosessor berbasis Slot 1 saja yang
menggunakan memori PC100, sistem berbasis Soket 7 pun diperbarui untuk
dapat menggunakan memori PC100. Maka muncullah apa yang disebut dengan
sistem Super Soket 7. Contoh prosessor yang menggunakan soket Super7
adalah AMD K6-2, Intel Pentium II generasi akhir, dan Intel Pentium II
generasi awal dan Intel Celeron II generasi awal.
· DR DRAM

· RDRAM PC800

Intel
yang telah berhasil menciptakan sebuah prosessor berkecepatan sangat
tinggi membutuhkan sebuah sistem memori yang mampu mengimbanginya dan
bekerja sama dengan baik. Memori jenis SDRAM sudah tidak sepadan lagi.
Intel membutuhkan yang lebih dari itu. Dengan dipasangkannya Intel
Pentium4, nama RDRAM melambung tinggi, dan semakin lama harganya semakin
turun.
· SDRAM PC133
· SDRAM PC150

Memori ini sengaja diciptakan untuk keperluan overclocker, namun
pengguna aplikasi game dan grafis 3 dimensi, desktop publishing, serta
komputer server dapat mengambil keuntungan dengan adanya memori PC150.
· DDR SDRAM

Dengan
memori DDR SDRAM, sistem bus dengan frekuensi sebesar 100-133 MHz akan
bekerja secara efektif pada frekuensi 200 – 266 MHz. DDR SDRAM pertama
kali digunakan pada kartu grafis AGP berkecepatan ultra. Sedangkan
penggunaan pada prosessor, AMD ThunderBird lah yang pertama kali
memanfaatkannya.
· DDR RAM

· DDR2 RAM

Perbedaan pokok antara DDR dan DDR2 adalah pada kecepatan data serta peningkatan latency
mencapai dua kali lipat. Perubahan ini memang dimaksudkan untuk
menghasilkan kecepatan secara maksimum dalam sebuah lingkungan komputasi
yang semakin cepat, baik di sisi prosesor maupun grafik.
Selain
itu, kebutuhan voltase DDR2 juga menurun. Jika pada DDR kebutuhan
voltase tercatat 2,5 Volt, pada DDR2 kebutuhan ini hanya mencapai 1,8
Volt. Artinya, kemajuan teknologi pada DDR2 ini membutuhkan tenaga
listrik yang lebih sedikit untuk menulis dan membaca pada memori.
Teknologi
DDR2 sendiri lebih dulu digunakan pada beberapa perangkat antarmuka
grafik, dan baru pada akhirnya diperkenalkan penggunaannya pada
teknologi RAM. Dan teknologi DDR2 ini tidak kompatibel dengan memori DDR
sehingga penggunaannya pun hanya bisa dilakukan pada komputer yang
memang mendukung DDR2.
· DDR3 RAM

EVOLUSI MODUL
Selain mengalami perkembangan pada sisi kemampuan, teknik pengolahan modul memori juga dikembangkan.
· S I M M
Kependekan dari Single In-Line Memory Module,
artinya modul atau chip memori ditempelkan pada salah satu sisi sirkuit
PCB. Memori jenis ini hanya mempunyai jumlah kaki (pin) sebanyak 30 dan
72 buah.
SIMM
30 pin berupa FPM DRAM, banyak digunakan pada sistem berbasis prosessor
386 generasi akhir dan 486 generasi awal. SIM 30 pin berkapasitas 1MB,
4MB dan 16MB.
Sedangkan
SIMM 70 pin dapat berupa FPM DRAM maupun EDO DRAM yang digunakan
bersama prosessor 486 generasi akhir dan Pentium. SIMM 70 pin diproduksi
pada kapasitas 4MB, 8MB, 16MB, 32MB, 64MB dan 128MB.
· D I M M
Kependekan dari Dual In-Line Memory Module,
artinya modul atau chip memori ditempelkan pada kedua sisi PCB, saling
berbalikan. Memori DIMM diproduksi dalam 2 bentuk yang berbeda, yaitu
dengan jumlah kaki 168 dan 184.
DIMM 168 pin dapat berupa Fast-Page, EDO dan ECC SDRAM, dengan kapasitas mulai dari 8MB, 16MB, 32MB, 64MB dan 128MB. Sementara DIM 184 pin berupa DDR SDRAM.
· SODIMM
Kependekan dari Small outline Dual In-Line Memory Module.
Memori ini pada dasarnya sama dengan DIMM, namun berbeda dalam
penggunaannya. Jika DIMM digunakan pada PC, maka SO DIMM digunakan pada laptop/notebook.
SODIMM diproduksi dalam dua jenis,jenis pertama mempunyai jumlah kaki sebanyak 72, dan satunya berjumlah 144 buah
· RIMM/SORIMM
RIMM
dan SORIMM merupakan jenis memori yang dibuat oleh Rambus. RIMM pada
dasarnya sama dengan DIMM dan SORIMM mirip dengan SODIMM.
Karena
menggunakan teknologi dari Rambus yang terkenal mengutamakan kecepatan,
memori ini jadi cepat panas sehingga pihak Rambus perlu menambahkan
aluminium untuk membantu melepas panas yang dihasilkan oleh memori ini.
Read Only Memory (ROM)
Read
Only Memory (ROM) adalah suatu himpunan dari chip yang berisi bagian
dari sistem operasi yang mana dibutuhkan pada saat komputer dinyalakan.
ROM juga dikenal sebagai suatu firmware. ROM tidak bisa ditulisi atau
diubah isinya oleh pengguna. ROM tergolong dalam media penyimpanan yang
sifatnya non volatile. Chip ROM datang dari pabriknya dengan program
atau instruksi yang sudah disimpan di dalamnya. Satu-satunya cara untuk
mengganti kontennya adalah dengan mencopotnya dari komputer dan
menggantinya dengan ROM yang lain. Chip ROM dapat berisi program yang
sering digunakan, seperti rutin-rutin komputasi untuk menghitung akar
suatu bilangan dan lain sebagainya.
Penggunaan
dari ROM ini contohnya adalah sebagai media penyimpanan dari BIOS
(Basic Input-Output System) yang diuat oleh pabriknya. BIOS merupakan
bagian yang sangat kritis dari suatu sistem operasi, yang mana fungsinya
memberi tahu komputer bagaimana caranya mengakses disk drive. Ketika
komputer dinyalakan, RAM masih kosong dan instruksi yang ada pada ROM
BIOS lah yang digunakan oleh CPU untuk mencari disk drive yang berisi
file-file utama dalam sistem operasi. Komputer lalu memindahkan
file-file tersebut ke dalam RAM dan kemudian menjalankannya.
Ada tiga variasi dari ROM, yaitu:
o PROM (Programmable Read Only Memory).
Chip
PROM adalah suatu chip yang kosong yang mana program dapat dituliskan
ke dalamnya dengan menggunakan suatu peralatan khusus. Chip PROM dapat
diprogram sekali dan biasanya digunakan oleh pabrik sebagai control
device di dalam produk-produknya.
o EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory).
EPROM
mirip dengan PROM, tetapi program dapat dihapus dan program yang baru
bisa dituliskan ke dalamnya dengan menggunakan suatu peralatan khusus
yang menggunakan sinar ultraviolet. EPROM digunakan untuk controlling
device, seperti robot dan sebagainya.
o EEPROM (Electronic Erasable Programmable Read Only Memory).
Chip
EEPROM dapat diprogram ulang dengan menggunakan suatu electric impulses
yang khusus. Mereka tidak perlu dicabut atau diubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar